MAKALAH SEKS BEBAS DALAM LINGKUP GENERASI MUDA
SEKS BEBAS DALAM LINGKUP GENERASI MUDA
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Generasi muda, merekalah generasi penerus bangsa,
tolok ukur sebagai kemajuan sebuah bangsa. Generasi muda, dikenal sebagai
generasi pembangkang, generasi keras yang tak kenal kata mundur, generasi yang
akan menetukan masa depan bangsanya apakah akan menjadi bangsa yang kuat
ataukah bangsa yang lemah.
“Beri aku
sepuluh pemuda akan kugoncangkan dunia” itulah sebuah kutipan
pidato yang dikumandangkan oleh presiden RI-1 Ir. Soekarno. Generasi muda itu
ialah generasi yang produktif dalam berbagai hal, generasi yang penuh dengan
kreatifitas, banyak prestasi-prestasi yang bisa dicapai ketika seseorang
menjadi generasi muda.
Banyak sisi positif yang bisa dihasilkan oleh
generasi muda, namun tidak sedikit pula sisi negatif yang disebabkan oleh
generasi muda ini. Sisi negatif yang dihasilkan generasi muda seperti halnya
tawuran, narkotika, rokok, seks bebas, dan
lain sebagainya. Banyak sisi negatif yang dihasilkan oleh generasi muda
yang dapat mencoreng nama baik sebuah bangsa.
Dalam makalah kali ini, penulis akan membahas sisi
negatif dari generasi muda yaitu seks bebas yang terjadi dikalangan generasi
muda. Tidak hanya sisi negatifnya yang akan dibahas dalam makalah ini, tetapi
potensi dan juga peran generasi muda bagi bangsa dan juga negaranya.
Seks bebas sangat mafhum bagi generasi muda di
Indonesia pada era sekarang ini, banyak generasi muda Indonesia yang melupakan
jati dirinya. Mereka ini adalah generasi muda dari bangsa timur, bangsa yang
terkenal akan keramah tamahannya, sebenarnya tidak ada istilah seks bebas dalam
kamus generasi muda bangsa timur ini, namun pada era sekarang ini seks bebas
yang melanda generasi muda era zaman sekarang in seolah menjadi hal yang
mafhum, sesuatu hal yang tidaklah tabu lagi bagi mereka.
Banyak generasi muda yang hamil diluar nikah, banyak
generasi muda yang putus sekolah akibat menanggung malu karena hamil. Namun
semua itu, seolah olah sudah mengakar menjadi budaya generasi muda di Indonesia
sekarang. Bukankah seks bebas itu adalah hal yang sangat tabu bagi generasi
muda bangsa Indonesia ? Bangsa Indonesia adalah bangsa yang terkenal akan
kesopanannya, namun akankah sandangan kesopanan itu tercoreng oleh generasi
muda zaman sekarang dengan seks bebasnya itu.
B. RUMUSAN
MASALAH
1. Kenapa
seks bebas bisa merambah ke generasi muda indonesia
2. Potensi
apa yang bisa dihasilkan generasi muda
3. Perenan
generasi muda dalam pembangunan negeri
C. TUJUAN
MASALAH
1. Untuk
mengetahui penyebab merambahnya seks bebas dikalangan generasi muda
2. Mengetahui
potensi pemuda Indonesia
3. Mengetahui
peranan pemuda dalam pembangunan negeri
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Seks
Bebas
Seks bebas merupakan hubungan
yang dilakukan oleh laki-laki dan perempuan tanpa adanya ikatan perkawinan. Kita tentu tahu bahwa pergaulan
bebas itu adalah salah satu bentuk perilaku menyimpang, yang mana “bebas” yang
dimaksud adalah melewati batas-batas norma yang ada. Masalah seks bebas ini sering kita dengar baik di lingkungan maupun
dari media massa. Remaja adalah individu labil yang emosinya rentan tidak
terkontrol oleh pengendalian diri yang benar.
Kurangnya keimanan, masalah keluarga, kekecewaan,
pengetahuan yang minim, dan ajakan teman-teman yang bergaul bebas membuat makin
berkurangnya potensi generasi muda Indonesia dalam kemajuan bangsa. Padahal Generasi muda adalah tulang
punggung bangsa, yang diharapkan di masa depan mampu meneruskan tongkat estafet
kepemimpinan bangsa ini agar lebih baik. Dalam mempersiapkan generasi muda juga
sangat tergantung kepada kesiapan masyarakat yakni dengan keberadaan budayanya.
Sedangkan remaja adalah masa peralihan dari kanak-kanak ke dewasa. Para
ahli pendidikan sependapat bahwa remaja adalah mereka yang berusia antara 16
tahun sampai dengan 24 tahun. Seorang remaja sudah tidak lagi dapat dikatakan
sebagai kanak-kanak, namun masih belum cukup matang untuk dapat dikatakan
dewasa. Mereka sedang mencari pola hidup yang paling sesuai baginya dan inipun
sering dilakukan melalui metode coba-coba walaupun melalui banyak kesalahan.
Kesalahan yang dilakukan sering menimbulkan kekhawatiran serta perasaan yang
tidak menyenangkan bagi lingkungan dan orangtuanya. Sedangkan mahasiswa sudah bisa dikatakan cukup dewasa.
Pada umumnya remaja dan mahasiswa
melakukan hubungan seks bebas dengan pacarnya, karna kebanyakan dari mereka
beranggapan bahwa pacar adalah calon suami yang berhak mendapatkan segalanya.
Tidak ada salahnya jika kita mengatakan pacaran adalah sebagian dari pergaulan
bebas. Karena saat ini pacaran sudah menjadi hal yang biasa bahkan sudah
menjadi kode etik dalam memilih calon pendamping. Fakta menyatakan bahwa sebagian
besar perzinahan disebabkan oleh pacaran. Bila kita menengok kebelakang tentang
kebudayaan Indonesia sebelumnya, pacaran (berduaan dengan non muhrim) merupakan
hal yang tabu. Dari sini kita dapat menyimpulkan bahwa pacaran memang tidak
dibenarkan dan tidak sesuai dengan budaya Indonesia, demikian juga dengan
budaya islam.
Selain disebabkan oleh pacaran,
seks bebas juga didominani oleh para remaja dan mahasiswa untuk mencari uang
tambahan. Padahal untuk mencari uang masih banyak lagi jalan halal yang dapat
mereka lakukan, pada dasarnya meraka melakukan seks bebas dengan alasan mencari
uang adalah alasan sampingan, itu semua karena merekapun menyukai seks bebas
tersebut tanpa berfikir akibat buruk yang akan mereka tanggung. Pengertian pacaran dalam era
globalisasi informasi ini sudah sangat berbeda dengan pengertian pacaran 15
tahun yang lalu. Akibatnya, di jaman ini banyak remaja yang putus sekolah
karena hamil.
Oleh karena itu, dalam masa pacaran, anak hendaknya diberi pengarahan
tentang idealisme dan kenyataan. Anak hendaknya ditumbuhkan kesadaran bahwa
kenyataan sering tidak seperti harapan kita, sebaliknya harapan tidak selalu
menjadi kenyataan. Demikian pula dengan pacaran. Keindahan dan kehangatan masa
pacaran sesungguhnya tidak akan terus berlangsung selamanya. Dengan adanya kesadaran bahwa pacar bukanlah hak milik
selamanya maka seorang remaja ataupun mahasiswa akan lebih berfikir ulang untuk
melakukan seks bebas.
B. Penyebab Maraknya Seks Bebas
Berdasarkan
penelitian di berbagai kota besar di Indonesia, sekitar 20 hingga 30 persen
remaja mengaku pernah melakukan hubungan seks. Celakanya, perilaku seks bebas
tersebut berlanjut hingga menginjak ke jenjang perkawinan. Ancaman pola hidup
seks bebas remaja secara umum baik di pondokan atau kos-kosan tampaknya
berkembang semakin serius. Pakar seks juga specialis Obstetri dan Ginekologi
Dr. Boyke Dian Nugraha di Jakarta mengungkapkan, dari tahun ke tahun data
remaja yang melakukan hubungan seks bebas semakin meningkat. Dari sekitar lima
persen pada tahun 1980-an, menjadi dua puluh persen pada tahun 2000. Kisaran
angka tersebut, kata Boyke, dikumpulkan dari berbagai penelitian di beberapa
kota besar di Indonesia, seperti Jakarta, Surabaya, Palu dan Banjarmasin.
Bahkan di pulau Palu, Sulawesi Tenggara, pada tahun 2000 lalu tercatat remaja
yang pernah melakukan hubungan seks pranikah mencapai 29,9 persen.
Kelompok
remaja yang masuk ke dalam penelitian tersebut rata-rata berusia 17-21 tahun,
dan umumnya masih bersekolah di tingkat Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA)
atau mahasiswa. Namun dalam beberapa kasus juga terjadi pada anak-anak yang
duduk di tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP). Tingginya angka hubungan seks
pranikah di kalangan remaja erat kaitannya dengan meningkatnya jumlah aborsi
saat ini, serta kurangnya pengetahuan remaja akan reproduksi sehat. Jumlah
aborsi saat ini tercatat sekitar 2,3 juta, dan 15-20 persen diantaranya
dilakukan remaja. Hal ini pula yang menjadikan tingginya angka kematian ibu di
Indonesia, menjadikan Indonesia sebagai negara yang angka kematian ibunya
tertinggi di seluruh Asia Tenggara.
Dari sisi
kesehatan, perilaku seks bebas bisa menimbulkan berbagai gangguan. Diantaranya,
terjadi kehamilan yang tidak diinginkan. Selain tentunya kecenderungan untuk
aborsi, juga menjadi salah satu penyebab munculnya anak-anak yang tidak
diinginkan.
Keadaan ini
juga bisa dijadikan bahan pertanyaan tentang kualitas anak tersebut, apabila
ibunya sudah tidak menghendaki. Seks pranikah, lanjut Boyke juga bisa
meningkatkan resiko kanker mulut rahim. Jika hubungan seks tersebut dilakukan
sebelum usia 17 tahun, risiko terkena penyakit tersebut bisa mencapai empat
hingga lima kali lipat. Sekuat-kuatnya mental seorang remaja untuk tidak
tergoda pola hidup seks bebas, kalau terus-menerus mengalami godaan dan dalam
kondisi sangat bebas dari kontrol, tentu suatu saat akan tergoda pula untuk
melakukannya. Godaan semacam itu terasa lebih berat lagi bagi remaja yang
memang benteng mental dan keagamaannya tidak begitu kuat. Saat ini untuk
menekankan jumlah pelaku seks bebas-terutama di kalangan remaja-bukan hanya
membentengi diri mereka dengan unsur agama yang kuat, juga dibentengi dengan
pendampingan orang tua dan selektivitas dalam memilih teman-teman. Karena ada
kecenderungan remaja lebih terbuka kepada teman dekatnya ketimbang dengan orang
tua sendiri. Selain itu, sudah saatnya di kalangan remaja diberikan suatu bekal
pendidikan kesehatan reproduksi di sekolah-sekolah, namun bukan pendidikan seks
secara vulgar.
Pendidikan
Kesehatan Reproduksi di kalangan remaja bukan hanya memberikan pengetahuan
tentang organ reproduksi, tetapi bahaya akibat pergaulan bebas, seperti
penyakit menular seksual dan sebagainya. Dengan demikian, anak-anak remaja ini
bisa terhindar dari percobaan melakukan seks bebas. Dalam keterpurukan dunia
remaja saat ini, anehnya banyak orang tua yang cuek bebek saja terhadap
perkembangan anak-anaknya. Kini tak sedikit orang tua dengan alasan sibuk
karena termasuk tipe jarum super” alias jarang di rumah suka pergi; lebih
senang menitipkan anaknya di babby sitter. Udah gedean dikit di sekolahin di
sekolah yang mahal tapi miskin nilai-nilai agama. Acara televisi begitu
berjibun dengan tayangan yang bikin ‘gerah’, Video klip lagu dangdut saja, saat
ini makin berani pamer aurat dan adegan-adegan yang bikin deg-degan jantung
para lelaki. Belum lagi tayangan film yang bikin otak remaja teracuni dengan
pesan sesatnya. Ditambah lagi, maraknya tabloid dan majalah yang memajang gambar
sekwilda”, alias sekitar wilayah dada; dan gambar bupati”, alias buka paha
tinggi-tinggi. Konyolnya, pendidikan agama di sekolah-sekolah ternyata tidak
menggugah kesadaran remaja untuk kritis dan inovatif.
Ada banyak
sebab remaja melakukan pergaulan bebas. Penyebab tiap remaja mungkin berbeda
tetapi semuanya berakar dari penyebab utama yaitu kurangnya pegangan hidup
remaja dalam hal keyakinan/agama dan ketidakstabilan emosi remaja. Hal tersebut
menyebabkan perilaku yang tidak terkendali, seperti pergaulan bebas &
penggunaan narkoba yang berujung kepada penyakit seperti HIV & AIDS ataupun
kematian. Berikut ini di antara penyebab maraknya pergaulan bebas di Indonesia:
1. Sikap
mental yang tidak sehat
Sikap mental yang
tidak sehat membuat banyaknya remaja merasa bangga terhadap pergaulan yang
sebenarnya merupakan pergaulan yang tidak sepantasnya, tetapi mereka tidak
memahami karena daya pemahaman yang lemah. Dimana ketidakstabilan emosi yang
dipacu dengan penganiayaan emosi seperti pembentukan kepribadian yang tidak
sewajarnya dikarenakan tindakan keluarga ataupun orang tua yang menolak, acuh
tak acuh, menghukum, mengolok-olok, memaksakan kehendak, dan mengajarkan yang
salah tanpa dibekali dasar keimanan yang kuat bagi anak, yang nantinya akan
membuat mereka merasa tidak nyaman dengan hidup yang mereka biasa jalani
sehingga pelarian dari hal tersebut adalah hal berdampak negatif, contohnya
dengan adanya pergaulan bebas.
2. Pelampiasan rasa kecewa
Yaitu ketika
seorang remaja mengalami tekanan dikarenakan kekecewaannya terhadap orang tua
yang bersifat otoriter ataupun terlalu membebaskan, sekolah yang memberikan
tekanan terus menerus(baik dari segi prestasi untuk remaja yang sering gagal
maupun dikarenakan peraturan yang terlalu mengikat), lingkungan masyarakat yang
memberikan masalah dalam sosialisasi, sehingga menjadikan remaja sangat labil
dalam mengatur emosi, dan mudah terpengaruh oleh hal-hal negatif di
sekelilingnya, terutama pergaulan bebas dikarenakan rasa tidak nyaman dalam
lingkungan hidupnya.
3. Kegagalan
remaja menyerap norma
Hal ini disebabkan
karena norma-norma yang ada sudah tergeser oleh modernisasi yang sebenarnya
adalah westernisasi.
C. Akibat dan Solusi Pencegahan Seks Bebas
Akibat :
1. Hilangnya Kehormatan
2. Prestasi cenderung menurun
3. Hamil Diluar Nikah
4. Aborsi dan bunuh diri
5. Terjangkit
Penyakit, dan lain sebagainya
Solusi
:
1. Memperbaiki Cara Pandang
2. Perlunya Remaja Berpikir Untuk Masa Depan
3. Menanamkan Nilai Ketimuran
4. Banyak Beraktivitas Secara Positif
5. Sosialisasi Bahaya Pergaulan Bebas, dan lain sebagainya
D. Potensi
Generasi Muda
Potensi-potensi yang terdapat pada generasi muda yang
perlu dikembangkan adalah sebagai berikut :
1.
Idealisme dan Daya Kritis
Secara sosiologis
generasi muda belum mapan dalam tatanan yang ada, sehingga ia dapat melihat
kekurangan dalam tatanan dan secara wajar mampu mencari gagasan baru.
2. Dinamika dan Kreativitas
Adanya idealisme pada
generasi muda, menyebabkan mereka memiliki potensi kedinamisan dan kreativitas,
yakni kemampaun dan kesediaan untuk mengadakan perubahan, pembaharuan.
3.
Keberanian Mengambil Resiko
Perubahan dan
pembaharuan termasuk pembangunan, mengandung resiko dapat meleset, terhambat
atau gagal. Namun, mengambil resiko itu diperlukan jika ingin memperoleh
kemajuan.
4.
Optimis
dan Kegairahan Semangat
Kegagalan
tidak menyebabkan generasi muda patah semangat. Optimisme dan kegairahan
semangat yang dimiliki generasi muda merupakan daya pendorong untuk mencoba
lebih maju lagi.
5.
Sikap Kemandirian dan Disiplin
Murni Generasi muda memiliki keinginan untuk selalu mandiri
dalam sikap dan tindakannya.
6.
Terdidik
Walaupun dengan
memperhitungkan faktor putus sekolah, secara menyeluruh baik dalam arti
kualitatif maupun dalam arti kuantitatif.
7. Keanekaragaman dalam Persatuan dan Kesatuan
Keanekaragaman generasi muda merupakan cermin
dari keanekaragaman masyarakat kita. Keanekaragaman tersebut dapat menjadi
hambatan jika dihayati secara sempit dan eksklusif.
8.
Patriotisme dan Nasionalisme
Pemupukan rasa kebanggaan,
kecintaan, dan turut serta memiliki bangsa dan negara dikalangan generasi muda
perlu digalakkan karena pada gilirannya akan mempertebal semangat pengabdian
dan kesiapan mereka untuk membela dan mempertahankan NKRI.
9.
Kemampuan Penguasaan Ilmu dan Teknologi
Generasi muda dapat berperan secara berdaya guna dalam rangka
pengembangan ilmu dan teknologi bila secara fungsional dapat dikembangkan
sebagai Transformator dan Dinamisator.
E. Peranan Generasi Muda Dalam Pembangunan Negeri
Peranan pemuda dalam suatu Negara sangat penting
karena , pemuda adalah generasi yang menentukan maju atau tidaknya
suatu bangsa dalam segala bidang seperti : ekonomi , politik dll
Pemuda selalu identik dengan perubahan , pergerakan ,
dan kreatifitas. Seperti pada masa proklamasi kemerdekaan . Peranan pemuda
waktu itu sangat luar biasa karena kalau pemuda tidak melakukan pengasingan
terhadap sukarno dan hatta mungkin sampai sekarang bangsa kita tidak
merdeka.Maka tidak berlebihan pemuda disebut generasai yang memiliki
tanggung jawab dalam membawa suatu bangsa kearah lebih baik atau sebaliknya.
Dalam pembangunan nasional pemuda memiliki peranan
penting.Pemuda harus aktif dalam pembangunan nasional sesuai dengan keahlianya
masing – masing. Karna pembangunan nasional adalah aspek terpenting dalam
kemajuan suatu Negara.
Memahami betapa besarnya peranan
pemuda sudah selayaknya pengembangan dan pemberdayaan pemuda harus di lakukan .
Melalui program yang efisien diharapkan pemuda dapat mengembangkan bakat dan
kreatifitasnya dalam memajukan bangsa di masa mendatang.
Di masa sekarang ini, sudah saat nya pemerintah
memberikan perhatian yang lebih kepada pemuda untuk memajukan pembangunan nasional.
Mereka seharusnya memberikan pelatihan , penghargaan , dll untuk memotifasi
pemuda untuk dapat menunjukan kemampuanya dalam berbagai aspek khususnya
pembangunan nasional .
Kontribusi anak muda dalam
pembangunan nasional memang tidak harus tampak dari segi fisik,tetapi bisa dari
segala hal.
Mulai dari prestasi akademik hingga yang bersifat
olahraga. Pemuda harus memberikan usaha terbaiknya sebagai bentuk bakti pada
bangsa. Selain itu,pemuda harus mampu menciptakan pengaruh yang besar dalam
pembaharuan dan kemajuan ekonomi. Selanjutnya, mengarahkan pengertian bahwa
kontribusi pemuda dalam pembangunan nasional merupakan sebagai sebuah
sumbangsih kaum muda dengan melibatkan keahlian dan bakatnya di bidang
masingmasing demi kemajuan bangsa.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dari
pembahasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa, seks bebas bukanlah budaya
yang ditanamkan oleh bangsa timur, namun budaya itu ialah milik budaya barat. Kemudia
diatas diterangkan pula banyaknya dampak negatif yang terjadi akibat adanya
seks bebas dikalangan pemuda.
Pembahasan diatas tidak hanya
membahas tentang seks bebas semata, namun terdapat pula peranan dan juga
potensi yang bisa digali oleh generasi muda sekarang ini. Banyak sekali
potensi-potensi yang bisa digali oleh pemuda-pemuda bangsa. Disamping itu,
peranan generasi muda dalam sebuah negera sangatlah penting. Dikatakan pada
pembahasan diatas bahwa generasi muda adalah pondasi penting dalam sebuah
negara. Mereka adalah generasi penerus bangsa yang akan menentukan masa depan
sebuah bangsa apakah akan menuju sebuah kemajuan ataukah keterperukan.
DAFTAR PUSTAKA
Komentar
Posting Komentar