MAKALAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

MAKALAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN



BAB I
PENDAHULUAN


1.1  Latar Belakang


Informasi dapat diibaratkan sebagai darah yang mengalir di dalam tubuh manusia, seperti halnya informasi di dalam sebuah perusahaan yang sangat penting untuk mendukung kelangsungan perkembangannya, sehingga terdapat alasan bahwa informasi sangat dibutuhkan bagi sebuah perusahaan. Akibat bila kurang mendapatkan informasi, dalam waktu tertentu perusahaan akan mengalami ketidakmampuan mengontrol sumber daya, sehingga dalam mengambil keputusan-keputusan strategis sangat terganggu, yang pada akhirnya akan mengalami kekalahan dalam bersaing dengan lingkungan pesaingnya. Disamping itu, sistem informasi yang dimiliki seringkali tidak dapat bekerja dengan baik. Masalah utamanya adalah bahwa sistem informasi tersebut terlalu banyak informasi yang tidak bermanfaat atau berarti (sistem terlalu banyak data). 

Memahami konsep dasar informasi adalah sangat penting (vital) dalam mendesain sebuah sistem informasi yang efektif (effective business system). Menyiapkan langkah atau metode dalam menyediakan informasi yang berkualitas adalah tujuan dalam mendesain sistem baru. Sebuah perusahaan mengadakan transaksi-transaksi yang harus diolah agar bisa menjalankan kegiatannya sehari-hari. Daftar gaji harus disiapkan, penjualan dan pembayaran atas perkiraan harus dibutuhkan: semua ini dan hal-hal lainnya adalah kegiatan pengolahan data dan harus dianggap bersifat pekerjaan juru tulis yang mengikuti suatu prosedur standar tertentu. Komputer bermanfaat utnuk tugas-tugas pengolahan data semacam ini, tetapi sebuah sistem informasi menajemen melaksanakan pula tugas-tugas lain dan lebih dari sekedar sistem pengolahan data. Adalah sistem pengolahan informasi yang menerapkan kemampuan komputer untuk menyajikan informasi bagi manajemen dan bagi pengambilan keputusan. 

Sistem informasi manajemen digambarkan sebagai sebuah bangunan piramida dimana lapisan dasarnya terdiri dari informasi, penjelasan transaksi, penjelasan status, dan sebagainya. Lapisan berikutnya terdiri dari sumber-sumber informasi dalam mendukung operasi manajemen sehari-hari. Lapisan ketiga terdiri dari sumber daya sistem informasi untuk membantu perencanaan taktis dan pengambilan keputusan untuk pengendalian manajemen. Lapisan puncak terdiri dari sumber daya informasi utnuk mendukung perencanaan dan perumusan kebijakan oleh tingkat manajemen. Definisi sebuah sistem informasi manajemen, istilah yang umum dikenal orang adalah sebuah sistem manusia/mesin yang terpadu 5 (intregeted) untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi. Sistem ini menggunakan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) komputer, prosedur pedoman, model manajemen dan keputusan, dan sebuah “database”.


1.2 Rumusan Masalah


        Dari latar belakang yang telah dijelaskan, maka diperoleh suatu rumusan masalah yaitu apakah yang dimaksud dengan Sistem Informasi Manajemen khususnya mencakup :


1. Bagaimana konsep dasar suatu sistem ?
2. Bagaimana konsep dasar sebuah informasi?
3. Apakah pengertian sistem informasi ?
4. Bagaimana kerangka kerja sistem informasi ? 
5. Apakah pengertian dan konsep sistem informasi manajemen ?.
6. Bagaimana kemampuan sebuah sistem informasi manajemen ?

1.3 Tujuan Penulisan


        Adapun tujuan penulisan dari rumusan masalah di atas yaitu untuk mengetahui tentang :


1. Konsep Dasar Sistem
2. Konsep Dasar Informasi
3. Pengertian Sistem Informasi
4. Kerangka Kerja Sistem Informasi
5. Pengertian dan Konsep Sistem Informasi Manajemen
6. Kemampuan Sebuah Sistem Informasi Manajemen
.








BAB II
PEMBAHASAN

2.1   Konsep Dasar Sistem

1.      Pengertian Sistem

Sistem berasal dari bahasa Latin (systema) dan bahasa Yunani (sustema) adalah suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi. Istilah ini sering dipergunakan untuk menggambarkan suatu  entitas yang berinteraksi.

Sistem juga merupakan kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan yang berada dalam suatu wilayah serta memiliki item-item penggerak, contoh umum misalnya seperti negara. Negara merupakan suatu kumpulan dari beberapa elemen kesatuan lain seperti provinsi yang saling berhubungan sehingga membentuk suatu negara dimana yang berperan sebagai penggeraknya yaitu rakyat yang berada di negara tersebut. Kata "sistem" banyak sekali digunakan dalam percakapan sehari-hari, dalam forum diskusi maupun dokumen ilmiah. Kata ini digunakan untuk banyak hal, dan pada banyak bidang pula, sehingga maknanya menjadi beragam. Dalam pengertian umum menurut beberapa ahli bahwa definisi sistem adalah merupakan sekelompok elemen yang terintegrasi dan bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan. Jadi yang dimaksud dengan sistem bisa berbentuk apa saja dan berada dimana saja. Sistem adalah kumpulan / group / komponen apapun baik fisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan tertentu.


Terdapat dua kelompok pendekatan dalam mendefinisikan sistem, yaitu yang menenkankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau elemennya. Pendekatan system yang lebih menekankan pada prosedur mendefinisikan sistem sebagai berikut ini :


“Suatu Sistem adalah suatu jaringan kerja dari procedure-prosedure yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu.”


Pendekatan system yang lebih menekankan pada elemen atau komponennya mendefinisikan system sebagai berikut ini :


“Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.”


Kedua kelompok definisi tersebut adalah benar dan tidak bertentangan, yang berbeda adalah cara pendekatannya. Pendekatan sistem yang merupakan kumpulan elemen-elemen atau komponen-komponen atau susbsistem-subsistem merupakan definisi yang lebih luas. Definisi ini lebih banyak diterima, karena kenyataanya suatu sistem dapat terdiri dari beberapa subsistem atau sistem bagian.. Sebagai contoh, sistem akuntansi dapat terdiri dari beberapa subsistem-subsistem, yaitu subsistem akuntansi penjualan, subsistem akuntansi pembelian, subsistem akuntansi penggajian, subsistem akuntansi biaya dan lain sebagainya.

Dengan diketahuinya suatu sistem maka perlu diketahui pula batasan – batasan  sistem tersebut.  Batasan sistem yaitu suatu batasan / kondisi yang memisahkan antara sistem dengan lainnya. Sehingga terbentuk suatu wilayah yang berada di sekitar sistem itu sendiri yaitu yang dinamakan subsistem dan supersistem.


a.  Apa itu subsistem?

    Subsistem merupakan komponen atau bagian dari suatu sistem, subsistem ini bisa              fisik ataupun abstrak. Subsistem sebenarnya hanyalah sistem di dalam suatusistem,             ini berarti bahwa sistem berada pada lebih dari satu tingkat. Contohnya, mobil                     adalah suatu sistem yang terdiri dari sistem-sistem bawahan seperti sistem mesin,                sistem badan mobil dan sistem rangka. Masing-masing sistem ini terdiri dari sistem              tingkat yang lebih rendah lagi.


b. Apa itu Supersistem?

        Walaupun istilah supersistem jarang digunakan, sistem seperti ini ada. Jika suatu             sistem adalah bagian dari sistem yang lebih besar, sistem yang lebih besar itu                adalah supersistem.
    Dari definisi dan penjelasan diatas dapatlah diambil kesimpulan, suatu system terdiri dari elemen yang bisa berbentuk individu atau bagian-bagian yang terpisah, kemudian berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan.

2.      Karakteristik Sistem / Elemen Sistem


a.       Memiliki komponen

     Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap sistem tidak perduli betapapun kecilnya, selalu mengandung komponen-komponen atau subsistem-subsistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. 

        Suatu sistem dapat mempunyai suatu sistem yang lebih besar yang disebut supra sistem, misalnya suatu perusahaan dapat disebut dengan suatu sistem dan industri yang merupakan sistem yang lebih besar dapat disebut dengan supra sistem. Kalau dipandang industri sebagai suatu sistem, maka perusahaan dapat disebut sebagai subsistem. Demikian juga bila perusahaan dipandang sebagai suatu sistem, maka sistem akuntansi adalah subsistemnya.


b.      Batas sistem (boundary
Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

c.       Lingkungan luar sistem (environment
Lingkungan luar sistem adalah segala sesuatu di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem.

d.      Penghubung sistem (interface
Merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya.

e.       Masukan sistem (input
Merupakan energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran. Sebagai contoh dalam sistem komputer, program adalah maintanance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

f.       Keluaran sistem (Output
Merupakan hasil dari energi yang diolah oleh sistem.

g.      Pengolah sistem (Process
Merupakan bagian yang memproses masukan untuk menjadi keluaran yang diinginkan

h.      Sasaran sistem ;
Setiap sistem yang dibuat harus mempunyai sasaran atau tujuan yang akan dicapai. Kalau sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya.

3.      Klasifikasi Sistem 

a.      Sistem abstrak : sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik (sistem teologia)
b.     Sistem fisik : merupakan sistem yang ada secara fisik (sistem komputer, sistem akuntansi, sistem produksi, dll).
c.     Sistem alamiah : sistem yang terjadi melalui proses alam (sistem matahari, sistem luar angkasa, sistem reproduksi, dll).
d.   Sistem buatan manusia : sistem yang dirancang oleh manusia. Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin disebut human-machine system (contoh : sistem informasi). 
e.  Sistem Tertentu (deterministic system) : beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan (contoh : sistem komputer)
f.       Sistem tak tentu (probabilistic system) : sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.
g.   Sistem tertutup (close system) : sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan sistem luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak luar. Secara teoritis sistem tersebut ada, tetapi kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanyalah relatively closed system (secara relatif tertutup, tidak benar-benar tertutup). 
h.   Sistem terbuka (open system) : sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. 
i.        Sistem sederhana dan Sistem kompleks.

4.      Tingkatan Sistem Informasi

Beberapa jenis TI yang dikembangkan berdasarkan lini manajerial, memiliki fungsi dan manfaat bagi tiap tingkatan manajerial. Adapun tingkatan SI tersebut adalah :

a.  Sistem Pemrosesan Transaksi (Transaction Processing Sytems-TPS) TPS merupakan hasil perkembangan dari pembentukan kantor elektronik, dimana sebagian dari pekerjaan rutin diotomatisasi termasuk untuk pemrosesan transaksi. Pada TPS, data yang dimasukkan merupakan data-data transaksi yang terjadi.
b.   Sistem Informasi Manajemen (SIM). SIM adalah sebuah kelengkapan pengelolaan dari proses-proses yang menyediakan informasi untuk manajer guna mendukung operasi-operasi dan pembuatan keputusan dalam sebuah organisasi.Pada SIM, masukan yang diberikan berupa data transaksi yang telah diproses, beberapa data yang asli, model-model pengolahan data. Kemudian data-data tersebut akan diproses. Proses yang terjadi berupa pembuatan laporan-laporan yang ringkas, keputusan-keputusan yang rutin dan jawaban dari query yang diberikan.
c.  Sistem Pendukung Keputusan (SPK) merupakan peningkatan dari SIM dengan penyediaan prosedur-prosedur khusus dan pemodelan yang unik yang akan membantu manajer dalam memperoleh alternatif keputusan.
d.     Sistem Informasi e-Business dibangun untuk menjawab tantangan pengintegrasian data dan informasi dari proses bisnis berbasis internet. Lebih spesifik dikenal juga yang disebut dengan sistem terotomasi yang merupakan bagian dari sistem buatan manusia dan berinteraksi dengan kontrol oleh satu atau lebih komputer sebagai bagian dari sistem yang digunakan dalam masyarakat modern.

Sistem terotomasi mempunyai sejumlah komponen yaitu :
  •           Perangkat keras (CPU, disk, printer, tape).
  •          Perangkat lunak (sistem operasi, sistem database, program pengontrol komunikasi, program aplikasi).
  •    Personil (yang mengoperasikan sistem, menyediakan masukan, mengkonsumsi keluaran dan melakukan aktivitas manual yang mendukung sistem).
  •          Data (yang harus tersimpan dalam sistem selama jangka waktu tertentu).
  •           Prosedur (instruksi dan kebijakan untuk mengoperasikan sistem).
Sistem terotomasi terbagi dalam sejumlah katagori antara lain :
  •           On-line systems. Sistem on-line adalah sistem yang menerima langsung input pada area dimana input tersebut direkam dan menghasilkan output yang dapat berupa hasil komputasi pada area dimana mereka dibutuhkan. Area sendiri dapat dipisah-pisah dalam skala, misalnya ratusan kilometer. Biasanya digunakan bagi reservasi angkutan udara, reservasi kereta api, perbankan dll.
  •          Real-time systems. Sistem real-time adalah mekanisme pengontrolan, perekaman data, pemrosesan yang sangat cepat sehinga output yang dihasilkan dapat diterima dalam waktu yang relatif sama. Perbedaan dengan sistem on-line adalah satuan waktu yang digunakan real-time biasanya seperseratus atau seperseribu detik sedangkan on-line masih dalam skala detik atau bahkan kadang beberapa menit. Perbedaan lainnya, on-line biasanya hanya berinteraksi dengan pemakai, sedangkan real-time berinteraksi langsung dengan pemakai dan lingkungan yang dipetakan.
  •      Decision support system + strategic planning system. Sistem yang memproses transaksi organisasi secara harian dan membantu para manajer mengambil keputusan, mengevaluasi dan menganalisa tujuan organisasi. Digunakan untuk sistem penggajian, sistem pemesanan, sistem akuntansi dan sistem produksi. Biasanya berbentuk paket statistik, paket pemasaran dll. Sistem ini tidak hanya merekam dan menampilkan data tetapi juga fungsi-fungsi matematik, data analisa statistik dan menampilkan informasi dalam bentuk grafik (tabel, chart) sebagaimana laporan konvensional.
  •          Knowledge-based system. Program komputer yang dibuat mendekati kemampuan dan pengetahuan seorang pakar. Umumnya menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak khusus seperti LISP dan PROLOG.

5.      Pelaku sistem

    Pelaku sistem  terdiri dari 7 kelompok :

      a. Pemakai

          Pada umumnya ada 3 jenis pemakai, yaitu operasional, pengawas dan eksekutif.

      b. Manajemen  

        Umumnya terdiri dari 3 jenis manajemen, yaitu manajemen pemakai yang bertugas menangani pemakaian dimana sistem baru diterapkan, manajemen sistem yang terlibat dalam pengembangan sistem itu sendiri dan manajemen umum yang terlibat dalam strategi perencanaan sistem dan sistem pendukung pengambilan keputusan. Kelompok manajemen biasanya terlibat dengan keputusan yang berhubungan dengan orang, waktu dan uang, misalnya “sistem tersebut harus mampu melakukan fungsi x, y, z, selain itu harus dikembangkan dalam waktu enam bulan dengan melibatkan programmer dari departemen w, dengan biaya sebesar x”.

       c. Pemeriksa

       Ukuran dan kerumitan sistem yang dikerjakan dan bentuk alami organisasi dimana sistem tersebut diimplementasikan dapat menentukan kesimpulan perlu tidaknya pemeriksa. Pemeriksa biasanya menentukan segala sesuatunya berdasarkan ukuran-ukuran standar yang dikembangkan pada banyak perusahaan sejenis.

       d.  Penganalisa sistem

    Fungsi-fungsinya antara lain sebagai berikut:
  •     Arkeolog : yaitu yang menelusuri bagaimana sebenarnya sistem lama berjalan,     bagaimana sistem tersebut dijalankan dan segala hal yang menyangkut sistem lama.
  •        Inovator : yaitu yang membantu mengembangkan dan membuka wawasan pemakai         bagi kemungkinan-kemungkinan lain.
  •     Mediator : yaitu yang menjalankan fungsi komunikasi dari semua level, antara lain pemakai, manajer, programmer, pemeriksa dan pelaku sistem yang lainnya yang mungkin belum punya sikap dan cara pandang yang sama.
  •      Pimpinan proyek : Penganalisa sistem haruslah personil yang lebih berpengalaman dari programmer atau desainer. Selain itu mengingat penganalisa sistem umumnya ditetapkan terlebih dahulu dalam suatu pekerjaan sebelum yang lain bekerja, adalah hal yang wajar jika penanggung jawab pekerjaan menjadi porsi penganalisa sistem.
e. Pendesain sistem : 
Pendesain sistem menerima hasil penganalisa sistem berupa kebutuhan pemakai yang tidak berorientasi pada teknologi tertentu, yang kemudian ditransformasikan ke desain arsitektur tingkat tinggi dan dapat diformulasikan oleh programmer.
f. Programmer 
Mengerjakan dalam bentuk program dari hasil desain yang telah diterima dari pendesain.
g.  Personel pengoperasian 
Bertugas dan bertanggungjawab di pusat komputer misalnya jaringan, keamanan perangkat keras, keamanan perangkat lunak, pencetakan dan backup. Pelaku ini mungkin tidak diperlukan bila sistem yang berjalan tidak besar dan tidak membutuhkan klasifikasi khusus untuk menjalankan sistem.


6.      Hal mendasar dalam pengembangan sistem

Penganalisa sistem merupakan bagian dari tim yang berfungsi mengembangkan sistem yang memiliki daya guna tinggi dan memenuhi kebutuhan pemakai akhir. Pengembangan ini dipengaruhi sejumlah hal, yaitu :

a.       Produktifitas, saat ini dibutuhkan sistem yang lebih banyak, lebih bagus dan lebih cepat. Hal ini membutuhkan lebih banyak programmer dan penganalisa sistem yang berkualitas, kondisi kerja ekstra, kemampuan pemakai untuk mengambangkan sendiri, bahasa pemrograman yang lebih baik, perawatan sistem yang lebih baik (umumnya 50 % sampai 70 % sumber daya digunakan untuk perawatan sistem), disiplin teknis pemakaian perangkat lunak dan perangkat pengembangan sistem yang terotomasi.
b.      Realibilitas, waktu yang dihabiskan untuk testing sistem secara umum menghabiskan 50% dari waktu total pengembangan sistem. Dalam kurun waktu 30 tahun sejumlah sistem yang digunakan di berbagai perusahaan mengalami kesalahan dan ironisnya sangat tidak mudah untuk mengubahnya. Jika terjadi kesalahan, ada dua cara yang bisa dilakukan, yaitu melakukan pelacakan sumber kesalahan dan harus menemukan cara untuk mengoreksi kesalahan tersebut dengan mengganti program, menghilangkan sejumlah statement lama atau menambahkan sejumlah statement baru.
c.       Maintabilitas, perawatan mencakup ;
- modifikasi sistem sesuai perkembangan perangkat keras untuk meningkatkan kecepatan pemrosesan (yang memegang peranan penting dalam pengoperasian sistem),
- modifikasi sistem sesuai perkembangan kebutuhan pemakai. Antara 50% sampai 80% pekerjaan yang dilakukan pada kebanyakan pengembangan sistem dilakukan untuk revisi, modifikasi, konversi,peningkatan dan pelacakan kesalahan.

2.2   Konsep Dasar Informasi

    A.     Pengertian Informasi

        Telah diketahui bahwa informasi merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan dalam pengambilan keputusan sehari-hari. Beberapa ahli mendefinisikan informasi sebagai berikut :

a.     Menurut Agus Mulyanto (2009 : 12) dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi Konsep dan Aplikasi: “ Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya, sedangkan data merupakan sumber informasi yang menggambarkan suatu kejadian yang nyata ”.
b.   Menurut Jogiyanto (2009 : 8) dalam bukunya yang berjudul Analisis dan Desain Sistem Informasi mengemukakan definisi informasi adalah : “Data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya“.
c.   Secara Etimologi, Informasi berasal dari bahasa Perancis kuno informacion (tahun 1387) yang diambil dari bahasa Latin informationem yang berarti “garis besar, konsep,ide”. Informasi Juga dapat diartikan sebagai data yang telah di olah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya.
  

2.      Kuantitas dan Kualitas Informasi

Kuantitas informasi merupakan satuan ukuran informasi. Tergantung representasi. Untuk representasi biner satuannya: bit, byte, word dll.
Kualitas informasi rentan terhadap error, karena kesalahan cara pengukuran dan pengumpulan, kegagalan mengikuti prosedur pemrosesan, kehilangan atau data tidak terproses, kesalahan perekaman atau koreksi data, kesalahan file histori/master, kesalahan prosedur pemrosesan ketidak berfungsian sistem. Kualitas Informasi  tergantung dari 3 hal, yaitu informasi harus :
a.       Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan masudnya.
b.      Tetap pada waktunya, berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. 
c.       Relevan, berarti informasi tersebut menpunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.
3.      Nilai Informasi
Nilai Informasi ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectiveness atau cost benefit.
4.      Umur informasi
Kapan atau sampai kapan sebuah informasi memiliki nilai/arti bagi penggunanya. Ada condition informasion (mengacu pada titik waktu tertentu) dan operating information (menyatakan suatu perubahan pada suatu range waktu).

2.3   Pengertian Sistem Informasi
Menyangkut pemahaman tentang pengertian sistem informasi ini, Agus Mulyanto (2009:29) dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi Konsep dan Aplikasi mengutipkan beberapa pendapat para ahli, diantaranya:
1.      Menurut James alter, sistem informasi adalah “Kombinasi antar prosedur kerja, informasi, orang dan teknologi informasi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam sebuah organisasi”.
2.      Menurut Bodnar dan Hopwood, sistem informasi adalah “Kumpulan perangkat keras dan perangkat lunak yang dirancang untuk mentransformasikan data ke dalam bentuk informasi yang berguna”.
3.      Menurut Gelinas, Oram dan Wiggins, sistem informasi adalah “ Suatu sistem buatan manusia yang secara umum terdiri atas sekumpulan komponen berbasis komputer dan manual yang dibuat untuk menghimpun, menyimpan, dan mengelola data serta menyediakan informasi keluaran kepada pemakai ”.
4.      Menurut Turban, McLean dan Waterbe, sistem informasi adalah “Sistem yang mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, dan mneyebarkan informasi untuk tujuan spesifik”.
5.      Menurut Joseph Wilkinson, sistem informasi adalah “Kerangka kerja yang mengkoordinasikan sumber daya (manusia, komputer) untuk mengubah masukan (input) menjadi keluaran (informasi), guna mencapai sasaransasaran perusahaan”. Dari beberapa definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah suatu sistem yang terdiri dari kumpulan komponen sistem, yaitu software, hardware dan brainware yang memproses informasi menjadi sebuah output yang berguna untuk mencapai suatu tujuan tertentu dalam suatu organisasi.

2.4   Kerangka Kerja Sistem Informasi
Bidang sistem informasi melintasi banyak teknologi kompleks, konsep keperilakuan yang abstrak, dan aplikasi khusus dalam bidang-bidang bisnis serta nonbisnis yang tidak terhitung jumlahnya. Sebagai seorang manajer atau praktisi bisnis, Anda tidak harus menyerap semua pengetahuan ini. Berikut kerangka kerja yang ditekankan bahwa anda harus memusatkan usaha anda dalam lima area pengetahuan Sistem Informasi berikut ini.
1.      Konsep-konsep Dasar.
Konsep dasar keperilakuan, teknis, bisnis dan manajerial termasuk mengenai berbagai komponen dan peran sistem informasi. Contohnya meliputi konsep sistem informasi dasar yang berasal adari teori sistem umum, atau konsep keunggulan kompetitif yang digunakan untuk mengembangkan aplikasi bisnis teknologi informasi dalam keunggulan kompetitif.
2.      Teknologi Informasi. 
Konsep-konsep utama, pengembangan, dan berbagai isu manajemen teknologi informasi—yaitu meliputi hardware, software, jaringan, manajemen data, dan banyak teknologi berbasis Internet.
3.      Aplikasi Bisnis. 
Penggunaan utama dari sistem informasi untuk operasi, manajemen, dan keunggulan kompetitif bisnis
4.      Proses Pengembangan.
Bagaimana para praktisi bisnis dan pakar informasi merencanakan, mengembangkan, dan mengimplementasikan sistem informasi untuk memenuhi peluang bisnis.
5.      Tantangan Manajemen. 
Tantangan untuk secara efektif dan etis mengelola teknologi informasi pada tingkat pemakai akhir, perusahaan, dan globaldalam bisnis.
2.5   Pengertian dan Konsep Sistem Informasi Manajemen
1.      Pengertian Sistem Informasi Manajemen Secara Umum
Definisi Sistem Informasi Manajemen adalah suatu sistem yang digunakan untuk mengolah serta mengorganisasikan data dan informasi yang memiliki manfaat dan berguna untuk mendukung pelaksanaan tugas atau kinerja dalam suatu organisasi. Pengertian lain mengatakan bahwa Sistem Informasi Manajemen merupakan suatu sistem yang digunakan oleh suatu organisasi maupun perusahaan untuk mengelola semua transaksi yang mendukung fungsi manajemen. Pengelolaan transaksi ini dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan. Selain itu penjelasan Sistem Informasi Manajemen juga dapat dijabarkan sebagai sistem informasi yang menghasilkan output melalui masukan input dan berbagai proses lainnya. Hasil dari proses tersebut digunakan untuk tujuan tertentu dalam kegiatan manajemen organisasi atau perusahaan.
Sistem Informasi manajemen biasa disebut dengan istilah SIM. Berbagai hasil dari proses Sistem Informasi Manajemen digunakan sebagai bahan pertimbangan sebuah organisasi dalam pengambilan keputusan. Penggunaan Sistem Informasi Manajemen dalam setiap kegiatan ataupun tugas organisasi yang berhubungan dengan analisis manajemen dapat dikerjakan lebih efisien. Peran teknologi, Sumber Daya Manusia dan komitmen organisasi  sangat penting dalam mendukung keberjalanan Sistem Informasi Manajemen. Oleh karena itu kita dapat menyimpulkan bahwa Sistem Informasi Manajemen sangat berguna bagi keberjalanan fungsi manajemen, operasional dan pengambilan keputusan dalam organisasi.
Sebagai contoh Sistem Informasi Manajemen pada suatu perusahaan berorientasi bisnis. Proses Sistem Informasi Manajemen dapat mendukung perusahaan dalam proses produksi hingga pemasaran yang berimplikasi pada keuntunga. Aplikasi Sistem Informasi Manajemen pada kasus ini dapat berhubungan dengan lini apapun. Mulai dari komunikasi antar anggota perusahaan, perhitungan pendapatan perusahaan, hingga database pelanggan.

2.      Pengertian Sistem Informasi Manajemen Menurut Para Ahli
Pengertian Sistem Informasi Manajemen juga telah dikemukakan oleh para pakar di bidangnya. Berbagai ahli mengemukakan definisi Sistem Informasi Manajemen sesuai dengan bidang yang digelutinya. Berikut berbagai pengertian Sistem Informasi Manajemen menurut para ahli :
a.       Sistem Informasi Manajemen Menurut James.  A.F. Stoner James.
A.F. Stoner mengemukakan bahwa Sistem Informasi Manajemen merupakan metode formal yang menyediakan berbagai informasi yang tepat waktu, dapat dipercaya bagi pihak manajemen. Informasi ini digunakan untuk mendukung proses pengambilan keputusan dalam kegiatan perencanaan, pengawasan dan fungsi operasi sebuah organisasi yang lebih efektif.
b.      Sistem Informasi Manajemen Menurut George M. Scott.
Sistem Informasi Manajemen menurut George M. Scott yaitu serangkaian subsistem informasi secara menyeluruh serta terkoordinasi secara rasional dan terpadu dan mampu mentransformasi data yang ada sehingga menjadikannya sebagai informasi melalui serangkaian cara untuk meningkatkan produktivitas yang sesuai dengan gaya dan sifat manajer atas dasar kriteria mutu yang ditetapkan. Sistem Informasi Manajemen memiliki sifat yang perlu digaris bawahi yaitu :
-          Sistem Informasi Manajemen (SIM) Adalah Menyeluruh.
-          Sistem Informasi Manajemen (SIM) Adalah Terkoordinasi.
-          Sistem Informasi Manajemen (SIM) Memiliki Sub-sistem Informasi.
-          Sistem Informasi Manajemen (SIM) Terintegrasi Secara Rasional.
-          Sistem  Informasi  Manajemen  (SIM)  Mentransformasikan  data  kedalamInformasi dengan berbagai Cara.
-          Sistem Informasi Manajemen (SIM) Meningkatkan Produktivitas.
-          Sistem Informasi Manajemen (SIM) Sesuai dengan Sifat dan Gaya Manajer.
-          Sistem Informasi Manajemen (SIM) Menggunakan Kriteria Mutu yang Telah Ditetapkan.
c.       Sistem Informasi Manajemen Menurut Gordon B. Davis (1991).
Gordon B Davis memaparkan sistem informasi manajemen sebagai sebuah sistem yang menerima input data dan intruksi, mengolah semua data sesuai dengan instruksi dan menghasilkan sebuah output. Dengan kata lain sistem informasi manajemen merupakan sebuah sistem yang terintegrasi antara pengguna dan mesin yang memberikan informasi untuk menunjang jalannya operasi, manajemen dan fungsi pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi. Pengertian Sistem Informasi Manajemen tersebut dapat memberi kesimpulan bahwa sistem informasi memiliki alur tertentu, mulai dari input hingga menjadi suatu output yang bermanfaat.
d.      Sistem Informasi Manajemen Menurut Bodnar dan Hopwood.
Pada buku yang berjudul Accounting Information System, Bodnar dan Hopwood menyatakan bahwa sistem informasi manajemen adalah kumpulan perangkat keras dan lunak yang kemudian dirancang untuk mengubah data menjadi bentuk informasi yang berguna.
e.       Sistem Informasi Manajemen Menurut Jogiyanto Hartono (2000:700)
Sistem Informasi Manajemen adalah kumpulan dari interaksi sistem-sistem informasi yang bertanggung jawab mengumpulkan dan mengolah data untuk menyediakan informasi yang berguna untuk  semua tingkat manajemen didalam kegiatan perencanaan dan pengendalian.
f.       Sistem Informasi Manajemen Menurut Leonardo Hasahatan Siregar (2007).
Sistem Informasi Manajemen SIM merupakan sebuah sistem terstruktur yang digunakan untuk mengelola data secara komputerisasi. Didalam SIM terdapat beberapa fungsi yang dibutuhkan yaitu pencarian pemuktahiran presentasi data dan penyimpanan data. Dengan demikian dapat diharapkan SIM dapat dikaitkan untuk mempermudah penyusunan informasi manajemen sekolah-sekolah agar terstruktur dengan baik. Bantuan Operasional Sekolah BOS merupakan bantuan yang diberikan pemerintah untuk melancarkan program belajar sembilan tahun sehingga diperlukan informasi basis data tiap Sekolah Dasar agar lebih mudah dalam pendistribusiannya. Sistem Informasi Manajemen Sekolah Dasar SIM-SD dibuat dari pengabungan informasi data tabular dan data spasial yang akan menghasilkan basis data sekolah yang lebih mudah penggunaannya user friendly. Hasil dan analisa SIM ini berupa Sistem Informasi Basis Data tiap-tiap sekolah yang meliputi data spasial dan data tabular. Dari hasil dan analisa informasi data yang dip eroleh BOS pada umumnya dipergunakan untuk biaya operasional personil sehingga bertolak belakang yang seharusnya untuk biaya operasional nonpersonil. Depdiknas 2006.
g.      Sistem Informasi Manajemen Menurut Raymond Coleman.
Raymon Coleman memaparkan mengenai sistem informasi manajemen yang efektif. Menurutnya sistem informasi manajemen yang efektif adalah apabila sistem tersebut mampu memberikan data yang tepat waktu, cermat, dan penting bagi proses perencanaan, analisis dan pengendalian manajemen. Hal ini guna mengoptimalkan pertumbuhan organisasi.
h.      Sistem Informasi Manajemen Menurut Azhar Susanto
Azhar menekankan pada pendekatan sistem. Sistem adalah kumpulan dari subsistem/bagian/komponen baik komponen fisik ataupun non fisik yang saling berkaitan. Komponen saling berkaitan dalam kegiatan informasi manajemen seperti pengendalian, pengevaluasian dan perbaikan yang berkelanjutan.
i.        Sistem Informasi Manajemen Menurut Turban, McLean, dan Waterbe
Turban, McLean, dan Waterbe mengemukakan dalam bukunya yang berjudul Technology for Management Making Connection for Strategies Advantages bahwa sistem informasi manajemen merupakan sistem yang mengumpulkan, menjalankan, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi dengan tujuan yang spesifik.
j.        Sistem Informasi Manajemen Menurut the ensiclopedia of management.
Pada Ensiclopedia of management menjelaskan sistem informasi manajemen ialah pendekatan yang secara terencana dan tersusun untuk memberikan bantuan dalam memudahkan proses manajerial kepada pejabat pimpinan organisasi. Moekijat (2005).

3.      Konsep Dasar Sistem Informasi Manajemen
Sistem Informasi Manajemen bukanlah sebuah sistem informasi secara keseluruhan. Hal ini dikarenakan tidak semua informasi yang mengalir di dalam tubuh organisasi dapat dimasukkan secara lengkap ke dalam sebuah sistem yang otomatis. Aspek utama dari sistem informasi akan selalu ada di luar sistem komputer. Tujuan Sistem Informasi Manajemen sendiri adalah memenuhi kebutuhan informasi secara umum bagi semua manajer dalam perusahaan atau pada sub-unit organisasional perusahaan. Sistem Informasi Manajemen menyediakan informasi bagi pemakainya dalam bentuk laporan dan berbagai output menggunakan simulasi model matematika. Konsep dasar sistem informasi manajemen yang perlu diketahui dilihat dari berbagai definisi dan kegunaannya adalah sebagai berikut :
a.    Data yang diolah akan menjadi bentuk yang lebih bermanfaat dan berguna bagi pengguna atau penerima informasi.
b.    Kondisi real maupun tidak dapat mengurangi tingkat ketidakpastian mengenai suatu kejadian tertentu. Sebagai contoh, apabila terdapat informasi yang menyatakan mengenai nilai mata uang yang akan naik. Informasi tersebut akan mengurangi ketidakpastian dalam pengambilan keputusan suatu investasi.
c.    Data yang disusun untuk membantu dalam memilih beberapa tindakan atau non-tindakan saat ini atau yang akan datang dalam rangka untuk memenuhi tujuan perusahaan (pilihannya disebut pengambilan keputusan bisnis).

4.      Konsep Pokok Sistem Informasi Manajemen
Selain mengetahui pengertian dari Sistem Informasi Manajemen. Penting sekali untuk mengetahui dan memahami mengenai konsep-konsep yang bekaitan dengan informasi, pemakaian informasi, dan nilai informasi.



Berikut Konsep-konsep pokok Sistem Informasi Manajemen :
a.       Konsep Informasi
Pada konsep informasi dalam konsep pokok sistem informasi manajemen menjelaskan bahwa informasi menambahkan sesuatu pada penyajian yang berkaitan dengan waktu dan mutu.
b.      Konsep Manusia Sebagai Pengolah Informasi
Konsep pokok sistem informasi manajemen yang kedua membahas mengenai kemampuan sumber daya manusia sebagai pengolah informasi. Kemampuan SDM sangat menentukan keterbatasan dalam sistem informasi dan mengesankan dasar-dasar rancangan mereka.
c.       Konsep Sistem
Sistem Informasi manajemen merupakan sebuah sistem. Oleh karena itu pada konsep sistem perlu untuk memahami dan merancang sebuah rancangan pada pengembangan sistem informasi.
d.      Konsep Organisasi dan Manajemen
Sistem informasi berada di dalam sebuah organisasi dan dirancang untuk mendukung fungsi manajemen. Informasi adalah penentu yang penting dalam bentuk keorganisasian.
e.       Konsep Pengambilan Keputusan
Pada perencanaan rancanagan sistem informasi manajemen tidak hanya mencerminkan pada kondisi rasional tetapi juga berkaitan dengan teori keperilakuan pengambilan keputusan dalam organisasi.
f.       Konsep Nilai Informasi
Informasi merupakan bagian terpenting dalam sistem informasi manajemen. Dalam konsep nilai informasi, posisi informasi dikatakan mampu mengubah keputusan. Selain itu perubahan dalam nilai hasil akan menentukan nilai informasi. Sistem informasi dalam perusahaan juga merupakan sistem terbuka, dimana terjadi arus sumber daya dengan lingkungannya. Pada proses informasi, data diperoleh dari lingkungan. Sebagai contoh pada informasi kenaikan pajak yang diumumkan pemerintah dan perubahan kurs mata uang.
Semua data yang diperoleh dari luar mengalir masuk ke dalam sistem.
Oleh karena itu, sistem informasi manajemen sangat membantu para pengguna khususnya manajer dan pimpinan perusahaan untuk memperoleh gambaran mengenai kondisi yang dihadapi perusahaan. Informasi yang diperoleh merupakan bahan masukan yang sanagat penting bagi manajer dalam pengambilan keputusan.

5.      Contoh Sistem Informasi Manajemen
Berbagai contoh sistem informasi manajemen yang dapat kita ketahui adalah sebagai berikut :
a.       Enterprise Resource Planning (ERP)
Sistem ERP pada Sistem Informasi Manajemen sering digunakan oleh perusahaan besar untuk mengelola manajemen dan melakukan pengawasan yang terintegrasi terhadap unit bidang keuangan, akuntansi, SDM, pemasaran, operasional dan pengelolaan persediaan.
b.      Supply Chain Management (SCM)
SCM menyediakan data yang terintegrasi terkait manajemen suplai bahan baku dari pemasok, produsen, pengecer hingga konsumen akhir.
c.       Transaction Processing System (TPS)
TPS ini berguna untuk proses data dalam jumlah yang besar dengan transaksi bisnis yang rutin. Program ini biasa diaplikasikan untuk manajemen gaji dan inventaris. Contohnya adalah aplikasi yang digunakan untuk Bantuan Keuangan Desa Pemprov Jawa Timur.
d.      Office Automation System (OAS)
OAS sebagai contoh sistem informasi manajemen berguna untuk melancarkan komunikasi antar departemen dalam perusahaan. Proses yang dilakukan dengan cara mengintegrasikan server-server komputer pada setiap user di perusahaan. Contohnya adalah email.
e.       Knowledge Work System (KWS)
Sistem KWS mengintegrasikan pengetahuan baru ke dalam sistem organisasi. Melalui langkah ini diharapkan para ahli di dalam organisasi dapat menerapkan secara cepat ke dalam pekerjaan mereka.
f.       Informatic Management System (IMS)
Sistem informasi manajemen menggunakan sistem IMS berfungsi dalam mendukung spektrum berbagai tugas dalam organisasi. IMS juga dapat digunakan untuk menganalisa dalam pembuatan keputusan. Sistem ini dapat menyatukan berbagai fungsi informasi melalui program komputerisasi seperti e-procurement.
g.      Decision Support System (DSS)
Sistem ini membantu para manajer dalam mengambil keputusan dengan cara mengamati lingkungan dalam perusahaan. Contohnya, Link Elektronik di sekolah Tunas Bangsa, yang mengamati jumlah pendapatan atau pendaftaran siswa baru setiap tahun.
h.      Expert System (ES) dan Artificial Intelligent (A.I.)
Konsep dalam sistem informasi manajemen yang menggunakan kecerdasan buatan untuk menganalisis dan menemukan pemecahan masalah dengan menggunakan pengetahuan tenaga ahli yang telah diprogram ke dalamnya. Sebagai contoh adalah sistem pada penjadwalan mekanik.
i.        Executive Support System (ESS)
Sistem ini membantu manajer dalam berinteraksi dengan lingkungan perusahaan dengan berpegang pada grafik dan pendukung komunikasi lainnya.

2.6   Kemampuan Sebuah Sistem Informasi Manajemen
Pengetahuan tentang potensi kemampuan sistem informasi yang dikomputerisasi akan memungkinkan seorang manajer secara sistematis menganalisis masing-masing tugas organisasi dan menyesuaikannya dengan kemampuan komputer.
SIM secara khusus memiliki beberapa kemampuan teknis sesuai yang direncanakan baginya. Secara kolektif kemampuan ini menyangkal pernyataan bahwa komputer hanyalah mesin penjumlah atau kalkulator yang berkapasitas tinggi, sebenarnya komputer tidak dapat mengerjakan sesuatu ia hanya mengerjakan lebih cepat. Sistem informasi komputer dapat memiliki sejumlah kemampuan jauh diatas sistem non komputer. Dan kemampuan ini telah merevolusikan proses manajemen yang menggunakan informasi yang dihasilkan oleh sistem yang telah ada. Beberapa kemampuan teknis terpenting dalam sistem komputer yaitu : pemrosesan data base, pemrosesan data tunggal, pemrosesan on-line atau real time, komunikasi data dan switching pesan, pemasukan data jarak jauh dan up date file, pencarian records dan analisis, pencarian file,  algoritme dan model keputusan serta otomatisasi kantor.




BAB III
PENUTUP

3.1   Kesimpulan
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa :
Sistem informasi Manajemen adalah serangkaian sub sistem informasi yang menyeluruh dan terkoordinasi dan secara rasional terpadu yang mampu mentransformasi data sehingga menjadi informasi lewat serangkaian cara guna meningkatkan produktivitas yang sesuai dengan gaya dan sifat manajer atas dasar kriteria mutu yang telah ditetapkan.
Pengembangan SIM canggih berbasis komputer memerlukan sejumlah orang yang berketrampilan tinggi dan berpengalaman lama dan memerlukan partisipasi dari para manajer organisasi.
Semua sistem informasi mempunyai tiga kegiatan utama, yaitu menerima data sebagai masukan (input), kemudian memprosesnya dengan melakukan penghitungan, penggabungan unsur data, pemutakhiran dan lain-lain, akhirnya memperoleh informasi sebagai keluarannya (output).

3.2   Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber - sumber yang lebih banyak yang tentunya dapat di pertanggung jawabkan.












DAFTAR PUSTAKA

Raymond McLeod, JrSystem Informasi Manajemen,penerjemah: Hendra Teguh SE,AK. editor: Hardi Sukardi MBA,Msc.,SE (MM – UI).
Gordon B. DavisKerangka Dasar System Informasi Manajemen Bagian I Pengantar.
Husein, Muhammad Fakhri dan Amin Wibowo.2002. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta : UPP AMP YKPN,
O’Brien, James A.2005. Pengantar Sistem Informasi. Jakarta : Salemba Empat,
indana46e.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2014/02/SIM
http://ebook.repo.mercubuana-yogya.ac.id/FTI/tugas_doc_20151/14111038-TIF40_P_5-Makalah%20Sistem%20Informasi%20Perusahaan

Komentar

Postingan Populer