Dia Yang Kurindu

"Aku, merindukanmu" kalimat itulah yang terucap dalam hati Sarah. Dia yang merindukan kekasihnya yang berada jauh di negeri orang. Setiap hari Sarah selalu menunggu kabar surat dari kekasihnya, namun sepucuk suratpun tak kunjung datang. Setiap malam ia memandangi foto album kekasihnya, namun ia bertanya dalam hati apakah kekasihnya merindukanya juga ? Entahlah. Sudah ribuan surat yang Sarah kirimkan pada kekasihnya, tapi tetap tak ada balasan surat satupun.

Setiap malam dia selalu merenung dalam kamarnya, ia selalu mengingat masa-masa saat dia dan kekasihnya masih bersama. Ketika itu mereka bagai dua sejoli yang tak dapat dipisahkan, hampir setiap hari mereka sisakan waktu untuk berdua. Entah itu berjalan menyusuri pesawahan, atau memandangi kebun bunga yang terhampar luas,dan lainnya.

Bertahun-bartahun mereka menjalani hubungan percintaan, dan akhirnya merekapun memutuskan untuk melanjutkan hubungan mereka pada tahap yang lebih serius, yaitu pernikahan. Kedua orang tua merekapun sangat bahagia mendengar kabar tersebut. Dan langkah dua sejoli ini pun menjadi lebih pasti untuk melanjutkan pada tahap pernikahan tersebut.

Setelah mereka mendapatkan restu dari kedua orang tua, merekapun mulai merancang rangkaian acara demi acara dan segala sesuatu hal yang akan dibutuhkan untuk suatu acara pernikahan, dari hal memillih baju pengantin, membuat undangan, mahar yang akan disediakan, souvenir yang akan dibagikan, orang-orang yang akan membantu, memilih dekorasi acara resepsi pernikahan, dan lain sebagainya.

Dan pada akhirnya tibalah hari dimana yang telah mereka tunggu sekian lamanya, hari dimana mereka benar-benar resmi menjadi sepasang sejoli sehidup semati. Dalam hari besar tersebut, seakan dunia dipancari sinar matahari yang menyejukkan hati nan menghangatkan jiwa. Acara pernikahan yang diadakan dalam sebuah gedung megah dengan dekorasi acara pernikahan yang unik dan terkesan romantis dipadu dengan pemilik hajat yang serasi dan juga terlihat senyum wajah yang menyenangkan dari kedua sejoli, orang tua mereka dan juga orang-orang disekitar yang ada dalam acara tersebut. Memang takkan dapat dilupakan hari bersejarah yang mereka ukir itu.

Acara pernikahanpun berlalu, hari demi haripun dua sejoli ini mereka lewati. Hingga pada akhirnya kekasih Sarah yang tercinta itu mendapatkan tawaran kerja di luar negri. Dengan tawaran yang sangat menggiurkan dan juga gaji yang besar itu, tanpa berpikir panjang kekasihnyapun menerima tawaran pekerjaan tersebut, namun sebenarnya Sarah agak gelisah mendengar kabar tersebut. Karena Sarah berpikiran bila kekasihnya itu pergi keluar negri maka ia akan dirumah sendiri karena hingga saat itu dua sejoli tersebut belum dianugerahi buah hati. Tapi kekasihnya, meyakinkan Sarah agar mendapat restu untuk menerima tawaran tersebut dengan alasan untuk meningkatkan ekonomi keluarga. Dan dengan berat hati akhirnya Sarah merestuinya. Ketika mendapat persetujuan dari Sarah, minggu depannya kekasihnya itupun mulai berangkat pergi keluat negri demi dengan niat mensejahterakan Sarah, belahan jiwanya.

Hari berganti bulan, bulan berganti tahun, waktu terus berjalan tanpa mengenal lelah, setelah sekian lama semenjak keberangkatan kekasihnya itu hingga saat inipun tak kunjung ada kabar dari dirinya. Namun Sarah selalu menunggu kekasihnya itu. Dan setelah sekian lama tak kunjung ada kabar. Akhirnya kekasihnya mengirimkan sepucuk surat yang berisi kabar gembira bahwa dirinya akan pulang minggu depan untuk menemui Sarah. Sarah sangat bahagia mendengar kabar tersebut.

Seminggu berlalu semenjak surat dari kekasihnya, inilah hari yang Sarah tunggu sekian lama. Sarah berdandan rapih dan sangat cantik untuk menyambut kedatangan suaminya tercinta, namun ketika suaminya datang Sarah agaknya kebingungan melihat kekasihnya itu membawa seorang perempuan dan juga menggendong seorang anak.

Setelah Sarah menjamu tamu bersama kekasihnya itu akhirnya Sarah bertanya kepada kekasihnya tentang siapakah anak dan seorang perempuan itu. Seolah lidah kekasihnya terlilit ketika kekasihnya ingin menjelaskan kedua orang tersebut. Namun kekasihnya itu memberanikan untuk menjelaskan siapakah mereka. Bagai disambar petir, Sarah kaget dan tertegun mendengar penjelasan sang kekasih bahwa dua orang yang ia bawa itu adalah istri dan juga anaknya semasa ia bekerja diluar negri. Dan ia juga menjelaskan bahwa, ia datang kesini hanya untuk mengajukan perceraian dengan Sarah. Perasaan Sarah kala itu benar-benar teguncang bercampur aduk, linangan air mata seketika itu juga menetes membasahi mata, semakin kekasihnya menjelaskan semuanya semakin deras pula air mata yang mengalir dari bola mata Sarah.

Sedih bukan kepalang hati Sarah kala itu, saat itu juga Sarah langsung berlari kedalam kamarnya, sambil menangis ia keluarkan semua pakaian dari dalam lemarinya. Sarahpun kemudian langsung pergi menuju rumah kedua orang tuanya, Sarahpun pergi dengan menitikan air mata dan juga meninggalkan rumahnya bersama dengan kekasih dan juga istri barunya itu. Sungguh tak di duga, kekasih yang ia damba dan ia tunggu sekian lamanya ternyata menikah lagi dengan gadis lain.

Komentar

Postingan Populer