Perjumpaan Manis Berujung Pahit

Terkadang jalan hidup yang udah kita rencanain itu gak sesuai dengan rencana Tuhan, mungkin rencana  hidup kita kepengen mulus-mulus aja. Tapi kalo kata Tuhan tunggu dulu, enak aja pengen lancar aja kaya jalan toll :D kita simak cerita yang satu ini yukk  :)


Senja kala itu sangat indah di pantai Kuta, itulah yang Risqi rasakan pada sore itu. Risqi setiap sore selalu pergi ke pantai Kuta untuk melihat senja. Itulah pemandangan yang dia suka di sore hari, setiap pagi dia selalu bekerja sebagai loper koran keliling dan sebagai penjual majalah. Dari situlah dia menafkahi kedua adiknya, dia adalah seorang tulang punggung keluarga, karena ayah Risqi sudah empat tahun sakit-sakitan dan hanya bisa berbaring di ranjang kamar. Di pagi hari dia bekerja keras membanting tulang dan sore hari dia berekreasi melihat senja untuk melepas lelah yang ia rasakan dari pagi hingga menjelang sore tadi.


Sore itu seperti biasa, banyak orang yang ingin melihat senja di pantai. Namun ada yang berbeda menurut Risqi, dia melihat ada seorang bidadari yang turun dari khayangan yang turut serta menikmati pemandangan senja disore hari. Wanita itu bernama Dewi, dia adalah gadis yang anggun, lembut, manis, lagi berbakti kepada kedua orang tuanya. Kala itu Risqi sedang melihat Dewi menikmati senja bersama teman-temamnya. Hati Risqipun bergertar terpesona melihat kecantikan Dewi.

Akhirnya Risqipun memberanikan diri untuk mendekati Dewi dan mengajak berkenalan dengan modus menawarkan sisa barang dagangannya  di pagi hari tadi "mba, mau majalah mba ?". "ada majalah yang bagus ngga bli ?" sahut Dewi. SepetinyaDewi terpanncing dengan modusnya Risqi, dan Risqipun mempromosikan barang dagangannya "oh iya jelas ada mba, sayakan pedagang majalah berkualitas. Hehehehe". Dewipun tersenyum "iya udah beli majalah itu satu dong bli". "oh iya, yang ini ya mba. 8000 mba". Kata Risqi sambil menyerahkan majalah yang dipilih Dewi. "suka lihat senja ya mba ?" kata Risqi. "iya bli, saya hampir setiap pekan melihat senja disini, tenang hati saya jika melihat senja. Apalagi bersama teman-teman". "kalo begtiu sama mba, saya juga sering, setiap hari malah, saya melihat senja dipantai ini". Akhirnya merekapun berbincang-bincang panjang lebar hingga berkenalan dan bertukar nomer handphone.

Keesokan harinya, Seperti biasa Risqi menyempatkan diri untuk melihat senja di sore hari, namun kali ini tidak hanya melihat senja. Dia telah berjanji dengan Dewi untuk melihat senja bersama di pantai kemarin mereka bertemu. Risqipun tiba dipantai, lalu dia melihat Dewi sedang duduk di kutrsi sendiri menunggu kedatangannya. Kemudian Risqi menghampiri Dewi dan tejadilah perbincangan dengan maksud mengenal Dewi lebih dalam begitupun sebaliknya.

Hampir setiap hari mereka bertemu di sore hari untuk melihat senja bersama. Lama kelamaan timbul rasa yang aneh, rasa rindu ingin bertemu satu sama lain, dan selalu terbayang setiap malam. "kenapa aku ini ? Setiap malam selalu membayangkan wajah Dewi ? Apakah aku merindukan dia ? Apakah aku jatuh cinta padanya ?" kata Risqi yang akhir-akhir ini tidak bisa tidur cepat karena terbayang selalu wajah Dewi. Begitu juga Dewi yang berada dikamarnya merasakan hal yang sama dengan Risqi.

Setiap  malam mereka selalu gelisah, karena wajah sang kekaksih selalu terbayang menari-nari dipelupuk mata, sungguh momen yang indah bagi para kaula muda yang sedang merasakan jatuh cinta. Indah bercampur gelisah, mungkin seperti itu gambaran hati untuk Dewi dan Risqi pada saat itu. Indah karena sedang dilanda asmara, gelisah karena setiap malam merindukan kekasih tercinta.

Suatu sore mereka bertemu ditempat biasa mereka menikmati senja, kali ini Risqi ada yang berbeda, sebelum dia berangkat menemui pujaan hati, dia membeli setangkai mawar merah yang segar untuk diberikan pada Dewi sekaligus untuk menyatakan cintanya.Tibalah saat yang menegangkan menurut Risqi, diapun datang menghampir Dewi, kemudian ia berikan bunga yang ia beli tadi. Kemudian mereka berbincang bincang penuh dengan tawa, kemudian tawa mereka berhenti dan Risqipun mulai memberanikan diri untuk menyatakan cintanya "Dewi, entah apa yang aku rasakan saat ini. Bingung sedang melanda hati. Didalam mimpi aku selalu melihat dirimu bersamaku. Aku jatuh cinta kepadamu." Sentak Dewi pun kaget bercampur bahagia mendengarnya, sejenak Dewi terdiam seribu kata, beberapa saat ekemudia Dewi menjawab "begitu juga aku, setiap malam sebelum tidur selalu terlintas bayangan wajahmu. Aku juga mencintaimu. Namun aku bingung" dengan rasa penasaran Risqipun bertanya "apa yang membuat kamu bingung?". "minggu kemarin aku dihadap oleh kedua orang tuaku, aku ditanyai mengenai jodoh, kedua orang tua ku sudah menyuruhku untuk memiliki seorang pendamping hidup yang serius. Aku tak mau berpacaran denganmu, tapi aku ingin kau nikahi aku". Dengan hati yang berbunga-bunga Risqi menjawab "apapun akan kulakukan untukmu Dewi, aku sungguh mencintaimu, minggu depan aku akan pergi kerumahmu. Akan kulamar dirimu". "benarkah Risqi ? Semua yang kau katakan itu bukanlah bualan semata kan ?"."Aku bersungguh-sungguh Dewi". Akhirnya Dewipun langsung memeluk pujaan hatinya.

Seminggu berlalu, tibalah waktu yang dinanti Dewi. Sebelum berangkat kerumah Dewi, Risqi sudah mempersiapkan semuanya agar terlihat menawan dimata calon mertuanya. Kemudian Risqipun berangkat bermodalkan secarik kertas berisikan alamat rumah Dewi yang diberikan Dewi pada saat seminggu yang lalu. Akhirnya sampailah Risqi dirumah Dewi, tanpa basa basi Risqi mengetuk pintu rumah dan dibukakanlah pintu rumah Dewi. Dengan perasaan yang berdebar Risqipun tetap memberanikan diri. Menghadaplah Risqi pada kedua orang tua Dewi, tanpa basa basi Risqi langsung berucap "maafkan saya yang tidak sopan datang tanpa kedua orang tua, maksud kedatangan saya kemari untuk meminang dan menjadikan anak anda sebagai istri pendamping sehidup semati saya. Terimakah anda dengan lamaran saya ini pak ?". Bapak Dewipun menjawab "kerjaan kamu apa nak, kok sudah ingin meminang anak saya ?". Berkata Risqi "saya hanya seorang penjual koran keliling dan penjual majalah pak". Ibu Dewi kemudian menyahut "baru loper koran saja sudah berani-berani meminang !  Pergi saja kamu ! Anaku tidak cocok menjadi istrimu, kamu tidak setara dengan kami !". Panas telinga dan hati Risqi mendengar ucapan itu, namun tetap ia tahan emosinya. Kemudian bapak Dewipun berkata "Saya kira kamu anak orang kaya atau pengusaha, sudahlah nak, kamu tidak sebanding dengan Dewi. Dewi anak orang kaya, sedangkan kamu hanya seorang loper kora. Cari saja wanita lain yang lebih pantas denganmu. Kalau Dewi nanti menikah dengan loper koran, nanti Dewi dan anaknya mau kamu kasih makan apa ?". Menetes air mata tanpa Risqi sadari, dengan sesenggukan Risqi menjawab "baiklah pak, saya akan pergi dari sini sekarang juga. Terima kasih sudah menerima saya sebagai tamu malam ini, permisi". Kemudian Risqi langsung pergi keluar lalu berlari. Diperjalanan sambil menangis dia berjanji dalam hati, tidak akan menemui Dewi lagi dan tak akan mengenal orang yang bernama Dewi yang pernah singgah dihatinya.

Di lain tempat di kamari Dewi, ia benar-benar menangis tiada henti dan tak pernah keluar dari dalam kamar, dia kecewa dengan kedua orang tuanya yang menolak mentah-mentah lamaran pujaan hatinya. Dewi benar-benar kecewa, kini kekasih hatinya pergi dari kehidupannya untuk selamanya.

Keesokan harinya, Dewi mencoba menghubungi Risqi, namun nomer teleponya pun tak aktif, ingin dia mendatangi rumahnya, namun tak pernah tahu alamat rumah Risqi, sore haripun dia datang ke tempat dimana mereka selalu melihat senja bersama, Dewi menunggu dan mencari hingga petang pun tak ditemukannya Risqi. Sedih hati Dewi, terlihat wajahnya yang manis kini berderai air mata. Hampir setiap hari dia melakukan itu untuk mencari Risqi, namun Risqi tak pernah ia temukan.



Malang nasib Dewi yang ditinggal oleh kekasih hatinya  Risqi. Dia tak pernah tahu keberadaanya dimana, dan entah kemana Risqi pergi meninggalkannya. Iya memang, Dewi kira perjalanan cintanya akan mulus sampai ke pelaminan, dia sudah menghayal jauh. Namun Tuhan berkehendak lain, ternyata cintanya kandas diujung penentuan karena kedua orang tuanya.

Komentar

Postingan Populer