Long Distance Is Stuggle For Me (Part III)

Saya putusin buat lanjutin cerita ini aja yaa. Karena ada sesuatu yang mendorong hati saya untuk menuliskan lagi cerita lanjutanya semalam, maka dari itu saya mendapat ide lagi dan akan melanjutkanya lagi . Mari silahkan disimak ceritanya.

Lain orang, lain cerita pula. Kalin, yang kini sedang berada dirumah dan juga menunggu keluarnya ijazah SMAnya untuk memenuhi persyaratan mendaftar kuliah di Jakarta. Pekerjaanya setiap hari sekarang hanyalah membantu ibunya mengurusi rumah, karena sang ayah tidak ada sedang bekerja di Jakarta. Jadi Kalin dirumah hanya tinggal bersama ibu dan adik tercintanya. Kalin sangat menyayangi keluarga kecilnya ini, sebenarnya ia tidak rela meninggalkan ibu dan adiknya dirumah. Namun ayahnya tetap bersikeras untuk meminta Kalin pergi ke Jakarta untuk melanjutkan kuliah di sebuah akademi keperawatan di Jakarta. Jadi Kalin tak dapat membantah perintah dari ayahnya, karena ia juga ingin membuat ayahnya bahagia.

Beberapa bulan Kalin berada dirumah hanya untuk menunggu ijazahnya keluar, beberapa hari kemudian ijzahnya keluar, dan Kalinpun sudah mempersiapkan semuanya untuk pergi ke Jakarta, beberapa hari lagi Kalin berangkat ke Jakarta, namun ia masih memikirkan ibu dan adiknya jika ia tinggal ke Jakarta nanti. Pasti rumahnya akan sepi, karena berkurang lagi satu keluarganya. Tiba waktunya untuk berangkat ke Jakrata, pagi itu, Kalin sudah bersiap-siap untuk meninggalkan rumah ibu dan adiknya pun sudah siap untuk berpamitan dengan Kalin. Pergilah Kalin keterminal dengan diantarkan ibu dan adiknya serta pamannya, ia akan pergi ke Jakarta dengan pamanya, ibunya tak dapat mengantarkan ia ke Jakarta karena bila ibunya mengantar Kalin pergi ke Jakarta maka adiknya tidak ada yang mengurus nanti.

Bis jurusan Jakarta telah tiba, Kalin dan pamannya menaiki bis itu dengan hati yang tak rela. Beberapa saat kemudian bis mulai berjalan meninggalkan terminal, Kalin menengok ke arah ibunya dan ia melambaikan salam perpisahan dengan ibu dan adiknya. Ketika diperjalanan, Kalin tertidur dengan pulas, kemudian ia bermimpi tentang kenangan dirinya bersama Rama dan ia bermimpi mengucap janji setia kepada Rama kala itu, Kalinpun kemudian terbangun dan seketika itu juga dia merindukan Rama yang jauh disana, berkaca-kaca mata Kalin ketika merindukan Rama. Dia merasa bersalah karena ia telah memutuskan tali cintanya dengan Rama, Kalin masih menyayangi Rama namun sang ayah tak dapat menerimanya karena ayah Kalin ingin dirinya fokus terhadap kuliahnya agar kelak dapat sukses dengan gemilang dan membahagiakan kedua orang tuanya.

Sungguh kasihan Rama dan Kalin, masih saling mencinta namun tak dapat dukungan dari sang ayah. Penyesalan, sedih, dan kerinduan benar-benar melanda hati Kalin saat itu. Menyesal karena ia telah memtuskan tali cinta dengan Rama, sedih karena ia tak dapat berjumpa Rama lagi, rindu akan kisah cinta yang dulu pernah ia jalin dengan Rama. Setelah perjalanan yang cukup lama disertai macet, Kalin akhirnya sampai diasrama akademi keperawatan itu. Kalin merasa senang mendapat kawan-kawan baru dan juga mendapat tempat suasana baru.

Belum lama Kalin berada di asrama itu, Kalin sudah ditawari kakak tingkatnya untuk mengenalkan dia dengan kawannya yang seorang polisi, kemudian Kalin teringat akan janji setianya kepada Rama dan akhirnya Kalin menolak tawaran kakak tingkatnya itu. Namun kedua kakak tingkatnya itu benar-benar memaksa Kalin untuk mengenalkanya dengan kawan polisinya itu, Kalin juga tetap kukuh dengan pendiriannya yang tidak mau diajak berkenalan dengan polisi itu. Akhirnya kakak tingkat Kalin itu mulai lelah memaksa Kalin dan berhenti memaksa Kalin untuk berkenalan dengan polisi tadi. Begitulah Kalin dan Rama, mereka saling menjaga dan bertahan dengan janji mereka walaupun banyak ujian yang harus mereka lewati. Namun Rama dan Kalin tetap teguh dengan janji setia mereka.



Sungguh mengharukan bagi saya penggalan cerita ini. Memang mengharukan, karena ini adalah kisah nyata yang dicampur dengan fiktif, cerita ini adalah cerita pribadi saya yang sedang saya alami saat ini. Dan beberapa hari lagi saya akan memperingati Happy Failed Day dengan dia. Dan tanggal ini adalah tanggal pertama kali saya berjumpa dengan dirinya. Sekian cerita long distance ini, mungkin akan saya lanjutkan lagi ceritanya, tapi entah tak tahu kapan saya dapat melanjutkan cerita ini. Karena untuk mengingatnya saja saya harus menahan kesedihan, apalagi saya harus menceritakannya dengan rinci kisah kenyataannya. Mungkin saya tak sanggup menceritakan penuh kisah nyatanya. Dan terima kasih sudah mau membaca cerita saya :)

Komentar

Postingan Populer