Long Distance Is Struggle For Me (Part I)

Banyak orang yang bilang kalo long distance itu sulit lah, gak bakal awet lah, tapi bagi saya justru itulah tantangan untuk pasangan yang sedang menjalani long distance, sekalian ngebuktiin seberapa sayang dan setia pasangan kita. Sekaligus ujian, kalo kita lolos ujian itu, pasti hubungan kita bakal awet kok . Percaya deh sama saya ;) yukk mari simak ceritanya.


Rama dan Kalin, sepasang remaja yang sedang menghadapi ujian negara tingkat SMA. Mereka adalah sepasang kekasih yang saling menyayangi. Setiap kali mereka jalan bersama, mereka selalu tampak mesra kemanapun dan kapanpun. Rama sangat mencintai Kalin, begitu juga sebaliknya Kalin pun mencintai Rama. Dulu, awal mereka jadian, Rama pernah berjanji pada Kalin kalau dia akan serius sampai kapanpun pada Kalin dan ingin hidup bersama Kalin selamanya.

Rama adalah seorang yang jelek, dia hitam, berambut keriting, dan bukan pula anak dari seorang pengusaha kaya raya, menurut orang yang hanya sekedar mengenalnya tidak terlalu dalam, tak mungkin dia bisa mendapatkan pacar yang sangat cantik, tak ada satupun yang dapat dibanggakan dari segi fisik Rama. Namun, ada satu yang dapat dibanggakan Rama, yaitu dia selalu belajar untuk berbakti pada kedua orang tua dan belajar membahagiakan kedua orang tuanya dengan cara menuruti segala ucapan yang keluar dari orang tuanya.

Sedangkan Kalin, dia adalah bidadari di sekolahan, banyak pria yang mencoba mendekatinya dengan berbagai cara agar mencuri perhatian Kalin. Dia adalah anak seorang juragan, hidupnya enak, hidup berkecukupan, anaknya manis, cantik dan baik hati terhadap semua orang. Namun dia adalah seorang pemalu, dia jarang berbicara dengan orang yang baru dikenalnya.

Banyak lelaki yang menyatakan cinta pada Kalin, namun banuyak pula yang ia tolak untuk dijadikan kekasihnya. Tapi, tidak untuk Rama. Rama adalah orang yang paling beruntung bisa mencuri hati Kalin walau dari segi fisik mereka bagaikan langit dan bumi.

Ujian nasional pun berlalu, mereka berdua sudah jarang datang ke sekolahan, karena sudah tidak ada kegiatan lagi di sekolah, akhirnya mereka banyak menghabiskan waktu untuk jalan berdua kemana-mana. Makin hari, Rama dan Kalin saling jatuh cinta satu sama lain, mereka semakin tak ingin berpisah selalu ingin bersama setiap waktu. Sungguh mesranya pasangan ini, layak dunia milik berdua kaya di lagu-lagu.

Tibalah waktu yang ditunggu bagi semua siswa kelas XII SMA, itu adalah hari pengumuman pelulusan ujian nasional. Rama dan Kalin memutuskan untuk datang bersama menuju kesekolah. Dengan menggunakan sepeda motor, Ramapun menjemput Kalin yang sudah menunggu kedatangan Rama didepan rumah. Merekapun kemudian berangkat menuju sekolah, tibanya disekolah, surat pelulusan sudah dibagikan, dengan sesegera mungkin Rama dan Kalin langsung menuju kelas masing-masing. Surat pelulusan sudah mereka dapatkan. Ketika dijalan, mereka telah berjanji untuk membukanya bersama di parkiran sekolah. Rama sudah menunggu kedatangan Kalin diparkiran dan Kalinpun menghampiri Rama. Akhirnya mereka membuka surat kelulusan tersebut bersama-sama dan hasilnya memuaskan, mereka berdua lulus dengan nilai yang cukup baik.

Sepulang dari sekolah Rama sudah ditunggu kedatanganya oleh kedua orang tua Rama, mereka bertanya "luluskah dirimu nak ?" . "Rama lulus mak, Alhamdulillah" jawab Rama dengan nada riang. Ibunya bersyukur Rama lulus dengan nilai yang cukup baik. "nak, mamak punya cita-cita, kalo kamu lulus mamak ingin kamu sekolah di Jogja, mamak ingin kamu disana bersama pamanmu." Rama kaget mendengar kalimat yang diucapkan oleh mamaknya. "mak, apa gak terlalu jauh ? Di Jogja jauh mak, nanti Rama gak bisa bareng sama mamak dong ?"  dengan bijak mamaknya menjawab "gak masalah nak, yang penting anak mamak kelak jadi orang sukses, biar mamak bangga punya anak kaya Rama tuh" bagaimanapun kondisinya, Rama selalu ingin membahagiakan kedua orang tuanya, dengan berat hati Ramapun menuruti perkataan mamaknya. "kalo begitu, nanti minggu depan berangkat ya nak, mamak cuma bisa nganter sampe kamu naik bis saja" dengan ekspresi fake smile Rama menjawab "iya mak".

Rama tak pernah menceritakan kepada Kalin jika beberapa hari lagi ia akan berangkat ke Jogja. Malam hari tiba-tiba Kalin minta ditelpon Rama, dengan semangat yang menggebu, Ramapun langsung menelpon Kalin. Dalam perbincangannya ditelpon Kalin menangis sesenggukan berbicara pada Rama dengan nada pelan dan kaku "Rama, maafin aku yang gak bisa nepatin janji kita dulu, aku disuruh lanjut sekolah ke Jakarta, dan kata ayah, aku gak boleh pacaran sebelum aku lulus kuliah disana. Jadi, maaf beribu maaf, kita harus sekarang" Seperti kilat menyambar jantung Rama, meneteslah air mata Rama yang sudah lama dia jaga agar tidak menetes. Rama tak dapat berbicara sepatah katapun, hanya diam termenung dan terngiang berulang kali kalimat tadi di telinga Rama. Selang beberapa saat Rama angkat bicara, dengan menahan air mata Rama mengucapkan "ohh, gitu ya ? Jadi mau ke Jakarta, terus kita putus ? Iya apa boleh buat, kalo udah orang tua yang berbicara, aku gak bisa ngelawan iya udah gak masalah kita putus. Tapi aku janji bakal nungguin Kalin balik dari sana dan aku bakal nepatin janjiku yang dulu pernah aku ucapin ke Kalin". Kalinpun menangis tiada henti, dan Rama berusaha menutupi kesedihannya didepan Kalin. Tak kuat menahan tangis, Kalinpun langsung menutup telponya.

Seminggu setelah kelulusan, malam hari, Rama sedang menunggu bis untuk mengantarkan dia pergi ke Jogja. Sambil memegang  handphone, Rama mengirim pesan pada Kalin "Kalin, jaga diri baik-baik yaa ? Aku pergi ke Jogja, aku lanjut sekolah disana" . Pesan diterima oleh Kalin, dan Kalin membalas "iya, hati-hati yaa ? Semoga kamu disana baik-baik aja. Sampai jumpa kelak".

Bis yang ditunggu telah datang, Rama akhirnya berpamitan dengan keluarga tersayangnya. Bis beranjak pergi meninggalkan desa Rama, semakin jauh dan semakin jauh. Dalam bis, Rama selalu memikirkan kejadian yang menyakitkan kemarin, ia diputus oleh orang yang dia sayang dan ditinggal pergi, akhhirnya jarakpun memisahkan Rama dengan Kalin. Padahal, mereka berdua masih saling menyayangi, namun gara-gara perkataan yang diucapkan oleh ayah Kalin, Rama tak dapat berbuat apa-apa lagi. Karena terus membayangkan kejadian itu, berkaca-kacalah bola mata Rama dan meneteslah sebutir air yang keluar dari mata yang berkaca-kaca itu hingga ia terlelap tidur dalam perjalanan jauhnya menuju kampung orang .


Ceritanya masih berlanjut. Kalo mau tau lanjutannya, tunggu nanti yaa ? Menurut saya ini cerita agak panjang. Terima kasih ^_^

Komentar

Postingan Populer